Thursday, June 18, 2015

Pentingnya Data Pribadi pada Dunia Maya Digital


Data pribadi merupakan hal yang sebenarnya cukup sensitif dewasa ini. Namun sering kali kita meremehkan hal ini. Lihat saja di social media seperti Facebook, Twitter , Path, Instagram atau media sosial online lainnya. Kita begitu mudah memberikan data pribadi kita kepada media sosial tersebut.

Beda kejadiannya jika kita diminta mengisi data pribadi di lingkungan tempat tinggal kita, misalnya di RT atau RW. Susah banget dan berhati-hati sekali. Sangat aneh, padahal kalau kita mau mengisi data di Facebook atau twitter gampangnya bukan main.

Data pribadi sebenarnya merupakan sebuah data yang harus dijaga. Hal ini dibuktikan dengan diaturnya data pribadi ini pada pasal 26  Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE). Dalam Pasal 26 UU ITE diatur mengenai perlindungan data pribadi sebagai berikut: (1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-­undangan, penggunaan, setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan.(2) Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini. Dari sini saja seharusnya kita sadar supaya tidak mudah mengobral data pribadi kita di media sosial.

Kadang kita bertanya, untuk apa ada yang susah susah mencuri data pribadi kita? Toh kita bukan seorang selebritis, atau bukan pula seorang pejabat? Eh jangan salah. Mereka mencuri data untuk melakukan tindak kejahatan lho. Bisa saja mereka menggunakan nama, alamat, dan email kita untuk memesan barang terlarang atau barang ilegal. Ngeri juga kan?

Data pribadi kita harus kita lindungi sendiri. Kalau ada pihak lain yang berusaha memberikan data pribadi kita bisa ‘bersandar’ pada data diatas. Tapi bagaimana jika ada pihak lain yang secara langsung menyerang data pribadi kita. Atau gampangnya bagaimana jika ada orang yang mencoba mencuri data pribadi kita?

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar data pribadi kita tidak dipakai untuk hal – hal negatif , antara lain dengan mencoba untuk lebih berhati – hati menyimpan dokumen yang didalamnya ada data pribadi. Dokumen disini bisa dalam bentuk kertas, seperti fotocopy KTP, Surat Lamaran Pekerjaan , dan lainnya. Atau dalam bentuk softcopy seperti flashdisk yang didalamnya ada data pribadi kita. Jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak kita kenal.

Kedua, berhati-hatilah jika menggunakan komputer yang digunakan banyak orang. Misalnya di warnet, di kantor, atau ditempat layanan publik lain. Jangan gunakan komputer tersebut untuk mengakses data atau informasi penting. Bisa saja, tanpa sengaja , kita meninggalkan jejak digital disana.

Ketiga, jangan sembarang mengakses link url yang tidak jelas. Kadang kita dengan gegabah meng-klik begitu saja link yang ada dalam email atau kiriman dari orang yang tidak kita kenal betul. Siapa tahu itu mengandung virus, malware atau aplikasi lain yang digunakan untuk mencuri data-data yang ada dalam komputer kita, termasuk dapa pribadi.

Penggunaan kartu kredit dan debit dalam transaksi online juga harus kita waspadai. Kartu kredit biasanya mengandung data yang cukup penting. Bisa saja seseorang mencuri data tersebut saat bertransaksi online, kemudian menggunakan data tersebut untuk melakukan transaksi ilegal. Bisa sangat merugikan. Jika tidak terpaksa sekali, hindari penggunaan kartu kredit atau kartu debit dalam bertransaksi online.

Menggunakan password yang sering diganti atau password yang tidak sama pada akun media sosial merupakanlangkah yang bijak dalam hal pengamanan data pribadi. Password yang terlalu mudah ditebak, sangat tidak disarankan. Password harus unik dan tidak gampang ditebak. Tapi harus mudah diingat juga lho. Hehehehe. Takutnya kita buat password yang susah ditebak, sampai –sampai kita sendiri juga susah menebak / mengingat dan lupa. Bisa repot.

2 comments:

  1. wah ngeri ya pak kalau sampai dibajak data kita....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak. Data seperti itu sangat bahaya kalau jatuh ke tangan orang lain

      Delete